Friday, January 30, 2009

Obama Diharapkan Tak Dukung Separatis RI


KENDARI, KAMIS — Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sangat menaruh harapan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama untuk tidak memberikan "angin" kepada separatis yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Obama ingat Indonesia tidak hanya karena bakso, nasi goreng, dan rambutannya, tapi juga harus ingat Indonesia sebagai negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke yang tidak ingin diganggu oleh separatis," katanya ketika berpidato pada acara silaturahmi akbar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kendari, Kamis (29/1).

Hidayat Nur Wahid mengharapkan agar Presiden Obama menolak segala bentuk separatisme yang mengganggu NKRI, seperti gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Di masa pemerintahan Presiden Bush, pelaku separatis seperti Alex Manuputy dari RMS mendapatkan suaka politik, bahkan dengan dukungan sebagian anggota Kongres AS telah memberikan angin untuk kemerdekaan RMS dan OPM," ujarnya.

"Kita harapkan Presiden Obama tidak memberi angin kepada separatis ini untuk mengganggu negara berdaulat NKRI, dan kalau ini dilakukan Obama (tidak memberi "angin" pada separatis) merupakan sumbangsih yang luar biasa terhadap peradaban umat Muslim dan peradaban dunia," ujarnya. Sebab, kata Nur Wahid, Indonesia merupakan salah satu negara besar di dunia, baik dari luas wilayahnya maupun jumlah penduduknya yang mayoritas beragama Islam, dan negara ini juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar.

Nur Wahid juga mengkritik kebijakan Presiden Obama yang mengutus George Micthell dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel tanpa melibatkan kelompok Hamas. "Ini tidak menyelesaikan masalah di Palestina, tapi bisa menimbulkan masalah baru," ujarnya.

Ia mengatakan, Indonesia dapat meningkatkan peran di kancah politik dunia, termasuk upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnya masalah Palestina-Israel, karena negara Indonesia dapat diterima baik oleh negara Timur Tengah maupun negara-negara Barat.

0 comments: