Tuesday, October 18, 2011

Cara Menghilangkan Negatif Thinking

Apa itu negative thinking?

Negative thinking, secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai pikiran-pikiran yang muncul, dan diyakini benar adanya tentang sesuatu hal yang belum tentu benar mengenai suatu kejadian atau peristiwa secara negatif dan irasional.Jenis-jenis dan contoh-contoh negative thinking (keyakinan dan pemikiran yang irasional).
1. All or nothing.
Berpikir pada ekstrim kiri dan kanan. Berhasil berarti sukses, gagal berarti pecundang. Contoh: Kamu tidak naik kelas, artinya kamu memercayai bahwa kamu bodoh, tidak berguna, tidak punya masa depan.
2. Overgeneralization
Hal buruk yang terulang, akan terus berulang. Misalnya: kamu pernah dikhianati pacar kamu. Akibatnya kamu berpikir bahwa kamu akan terus dikhianati oleh pacar kamu selanjutnya, sehingga kamu memilih untuk tidak pacaran.
3. Jumping to conclusion
Kamu mengambil kesimpulan seperti kamu seorang peramal. Misalnya: Kamu menelepon pacar kamu dan tidak diangkat, kamu berpikir pacar kamu sedang selingkuh.
4. The binocular trickKamu melihat segala sesuatunya berlebihan. Misalnya: Kamu mengalami masalah kecil, lantas berpikir masalah itu luar biasa besar.
5. Emotional reasoning.
Kamu percaya apa yang kamu rasakan merefleksikan diri kamu. Misalnya: Kamu merasa jelek, karena kamu memang jelek.
6. Pikiran2 seharusnya dan harus.
Kamu secara konstan menganggap kamu harus ini atau kamu memang seharusnya melakukan itu. Misalnya: Teman kamu meminta kamu mengerjakan tugasnya. Kamu menolak dan teman kamu marah. Kamu lantas berpikir seharusnya memang kamu harus mengerjakannya. Akibatnya, kamu tidak pernah lagi bisa menolak apa yang tidak seharusnya kamu kerjakan menjadi sesuatu yang harus kamu kerjakan. Kamu kehilangan asertifitas kamu.
7. Labeling and mislabeling
Kamu memberikan label pada apa yang kamu kerjakan. Misalnya kalau kamu ranking 1 kemudian bergeser jadi ranking 2. Kamu berpikir kamu itu emang bodoh dan pecundang. Kamu tidak akan pernah bisa menang. Begitupun dengan cara kamu menilai orang lain.
8. Personalisasi
Kamu berpikir bahwa kamu bertanggung jawab atas segala kesalahan yang terjadi. Misalnya: Ketika suami kamu menuntut cerai, kamu berpikir kamulah yang salah.
9. Mental Filter
Kamu selalu memposisikan kamu rendah dalam segala situasi yang positif. Misalnya: karya tulis kamu berhasil dipasang di koran. Kamu seharusnya bangga dan senang, tapi kamu malah berpikir, kamu hanya beruntung karena orang yang pintar tidak mengirimkan karya apa2.
10. Diminishing the positive
Kamu melihat kejadian yang positif dengan cara negatif. Misalnya: kamu naik pangkat, tapi kamu merasa tidak dihargai karena gajinya cuma nambah dikit.
Dengan mengerti pola2 ini, kamu akan lebih dapat memahami negative thinking seperti apa yang kamu miliki.

Cara mengatasi negative thinking

1. Kenali jenis negative thinking dalam diri kamu.
2. S – Say the word STOP!
Ketika pikiran negatif muncul, katakan STOP! Jangan biarkan pikiran negatif menguasai diri kamu.
3. T – TAKE a break!
Relaksasi. Tarik nafas dalam2, bersantai, baca buku, dengerin musik, pokoknya lakukan apa saja yang dapat mengalihkan pikiran kamu dari negative thinking. Ganti lingkungan kamu. Misalnya, negative thinking muncul saat kamu di rumah, kamu dapat pergi ke minimarket terdekat, ke gramedia, ke perpustakaan, atau kemanapun yang bisa membuat kamu santai.
4. O – Focus on the OUTCOME!
Fokus pada hasil pencapaian tujuan kamu. Nikmati momen2 keberhasilan kamu. dan hindari berpikir mengenai sesuatu yang dapat merusak momen2 ini.
5. P – PRAISE yourself!
Puji dirimu sendiri atas kemajuan yang berhasil kamu lakukan. INGAT BAHWA YANG KAMU CARI ADALAH KEMAJUAN BUKAN KESEMPURNAAN SEBAB TIDAK ADA YANG SEMPURNA. berikan hadiah untuk dirimu sendiri.
6. Lawan pikiran negatif kamu.
Jika kamu membayangkan kamu gagal, lakukan sebaliknya. Bayangkan juga ketika kamu berhasil.
Jika kamu mendengar suara dalam pikiran kamu bahwa kamu tidak bisa. Katakan kamu bisa.
Apakah Negative Thinking selalu berefek tidak baik?
Tidak! Asalkan dalam porsi yang cukup, negative thinking mempersiapkan diri kita untuk kemungkinan yang terburuk sehingga kita bisa lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk. Namun, ketika negative thinking eksis terlalu berlebihan, percayalah…itu akan merusak kehidupan anda…