Syekh Ali- Gom'ah

Habib Mundzir Al-Musawa

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Syekh Abdul Halim Mahmud

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, September 17, 2008

Cerpen Helvy Tiana Rosa



Bagi Penggemar cerpen dari Mbak Helvy Tiana Rosa bisa mendownloadnya lewat link di bawah ini.
1. Sebab Aku Angin, klik
2. Pattimura, klik
3. Mencari Senyum, klik
4. Lorong Kematian, klik
5. Lelaki Kabut dan boneka, klik
6. Ketika Mas Gagah Pergi, klik

Insya Allah akan menyusul ebook yang lainnya... tunggu aja!

Helvy Tiana Rosa lahir di Medan, 2 April 1970 adalah sastrawan, motivator menulis, editor dan dosen. Helvy memperoleh gelar sarjana sastra dari Fakultas Sastra UI. Gelar magister diperolehnya dari Jurusan Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.


Mantan Redaktur dan Pemimpin Redaksi Majalah Annida (1991-2001) ini, tahun 1990 mendirikan Teater Bening—sebuah teater kampus di FSUI yang seluruh anggotanya adalah perempuan, menulis naskah dan menyutradarai pementasan teater tersebut di Gedung Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Auditorium Fakultas Sastra UI serta keliling Jawa dan Sumatera.

Helvy merupakan pendiri dan Ketua Umum Forum Lingkar Pena/ FLP (1997-2005), sebuah forum penulis muda beranggotakan lebih 5000 orang yang tersebar di lebih dari 100 kota di Indonesia dan mancanegara. Karena kegiatannya ini The Straits Times dan Koran Tempo menyebutnya sebagai Lokomotif Penulis Muda Indonesia (2003). Bersama teman-temannya di FLP, ia mendirikan dan mengelola “Rumah baCA dan HAsilkan karYA” (Rumah Cahaya) yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Tahun 1980-1990 ia memenangkan berbagai perlombaan menulis tingkat propinsi dan nasional. Namun menurutnya yang paling berkesan ketika ‘Fisabilillah” menjadi Juara Lomba Cipta Puisi Yayasan Iqra, tingkat nasional (1992), dengan HB Jassin sebagai Ketua Dewan Juri. “Jaring-Jaring Merah” terpilih sebagai salah satu cerpen terbaik Majalah Sastra Horison dalam satu dekade (1990-2000). Lelaki Kabut dan Boneka mendapat Anugerah Pena sebagai Kumpulan Cerpen Terpuji (2002). Istri Tomi Satryatomo serta Ibu Abdurahman Faiz dan Nadya Paramitha ini pernah terpilih sebagai Ikon Perempuan Indonesia versi Majalah Gatra (2007), Wanita Indonesia Inspiratif versi Tabloid Wanita Indonesia (2008), Tokoh Perbukuan IBF Award IKAPI (2006), Tokoh sastra Eramuslim Award (2006), Penghargaan Perempuan Indonesia Berprestasi dari Tabloid Nova dan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI (2004), Ummi Award dari Majalah Ummi (2004), Muslimah Berprestasi versi Majalah Amanah (2000), Muslimah Teladan versi Majalah Alia (2006), dll. Sastrawan yang juga nominator Indonesia Berprestasi Award XL 2007 Bidang Seni Budaya ini, sering diundang berbicara dalam berbagai forum sastra dan budaya di pelosok Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Hong Kong, Jepang, Mesir, Amerika Serikat, dll.

Mantan Sekretaris DPH-Dewan Kesenian Jakarta (2003) dan Anggota Komite Sastra DKJ (2003-2006), sehari-harinya adalah dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Kini ia juga Ketua Majelis Penulis Forum Lingkar Pena, Direktur Lingkar Pena Publishing House, Dewan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka, dan Anggota Ahli Majelis Sastra Asia Tenggara/ Mastera..

Tuesday, September 16, 2008

Kuil dan Patung Ramses II Ditemukan di Kairo


KOMPAS, CAIRO, SENIN — Tim arkeolog Mesir menemukan sebuah kuil dan potongan patung raksasa sosok Firaun paling terkenal dalam sejarah Mesir, Ramses II. Seperti dilaporkan kantor berita Mesir, MENA, Senin (15/9), penemuan tersebut tak terduga karena terdapat di pusat ibu kota Kairo.

Kuil yang dibangun pada dinasti ke-19 Raja Ramses II ditemukan di daerah Ain Shams, bagian timur Kairo, Mesir. Tim arkeolog juga menemukan bagian patung Ramses II dan bongkah batuan berukuran besar yang dipakai untuk membangun kuil.

Ramses II menguasai Mesir selama 68 tahun pada 1304-1237 sebelum Masehi. Ia dikenal sebagai raja yang senang membangun patung dan monumen dirinya di sekeliling wilayah kekuasaannya.

Salah satunya patung Ramses II setinggi 11 meter seberat 100 ton dari bahan granit merah yang sempat menjadi landmark Kairo. Namun, patung tersebut telah dipindahkan dari kota yang berpolusi tinggi ke dekat piramid dekat lokasi penemuannya.

Selain itu, Ramses II juga menyiapkan proses mumifikasinya dengan sangat mewah. Mumi yang saat ini dipamerkan di Museum Nasional Kairo merupakan salah satu tujuan wisata paling menarik di Mesir.

Tuesday, September 9, 2008

Perempuan Berubah Jadi Laki-laki


KOMPAS,TANGERANG, SELASA — Hari ke-4 puasa Ramadhan, Kamis (4/9) lalu, tampaknya menjadi hari bersejarah bagi Nia Andina (14). ABG (anak baru gede) yang terlahir sebagai perempuan ini kaget karena tiba-tiba ada yang menonjol pada alat kelaminnya seperti alat kelamin laki-laki.

Hari itu, seusai berbuka puasa, tanpa sebab yang dia tahu, tiba-tiba ada perubahan drastis pada alat kelamin di tubuhnya. Saat itu, Nia hendak berangkat shalat tarawih. Karena ada perubahan pada alat kelamin tersebut, dia bingung apakah harus bergabung dengan jemaah laki-laki atau jemaah perempuan. Juga apakah dia harus menggunakan mukenah atau baju koko dan bersarung.

Akhirnya Nia memutuskan tidak berangkat shalat tarawih di masjid kampungnya, Jalan Maulana Hasanudin RT 02 RW 02 Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Tangerang.

Sukarsih, bibi Nia, penasaran ketika mengetahui keponakannya itu tidak tarawih. Sukarsih lantas menanyakan alasan anak bungsu dari pasangan Guntur Gunawan (48) dan Neneng Rohayatin (45) itu tidak tarawih.

“Saya bingung mau tarawih di masjid bareng ibu-ibu atau sama bapak-bapak,” tutur Nia kepada Sukarsih. “Memangnya kenapa?” tanya sang bibi. “Saya punya (maaf) titit,” jawab Nia, seraya meminta sang bibi untuk tidak mengungkapkan pembicaraan itu kepada orangtuanya.

Sukarsih yang mendengar jawaban tersebut heran dan tidak percaya. Apalagi Sukarsih sering memandikan Nia saat dia kecil, dan yakin keponakannya itu perempuan.

Hanya saja, sempat terbersit tanda tanya di benak Sukarsih ketika melihat tingkah laku keponakannya itu yang lebih suka bermain sepak bola atau dolanan dengan anak lelaki lainnya.

Keesokan harinya, karena penasaran, Sukarsih membawa Nia ke Puskesmas Cipondoh, Tangerang, untuk diperiksa. Hasil diagnosa sementara, Nia dinyatakan laki-laki. Namun, puskesmas menganjurkan Nia diperiksa lebih lanjut ke RSUD Tangerang. RSUD Tangerang pun memberikan hasil diagnosa yang sama. Untuk lebih menguatkan observasinya, RSUD merekomendasikan Nia diperiksa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Di RSCM, kelamin Nia di-USG. Hasil pemeriksaan, Sabtu (6/9), menyebutkan bahwa Nia memiliki penis sepanjang 3 cm, testis positif dengan volume 6 ml.
Namun, saat Sukarsih meminta RSCM mengeluarkan surat pernyataan jenis kelamin Nia adalah laki-laki, pihak rumah sakit menyatakan bahwa untuk itu harus dilakukan pemeriksaan kromosom yang memakan biaya sekitar Rp 2,5 juta.

Karena keterbatasan biaya, akhirnya keluarga memutuskan menunda pemeriksaan. “Dari mana kami dapat uang sebanyak itu?” tanya Sukarsih. Kendati demikian, yakin dengan hasil USG yang menyebutkan jenis kelamin Nia adalah laki-laki, oleh orangtuanya Nia lantas dibawa ke tukang sunat H Samui di desa setempat pada Sabtu (6/9) itu juga. Nia dikhitan.

Selain itu, Nia juga dibawa ke seorang tokoh agama setempat, H Syahroni. Sejak saat itu, nama Nia Andina pun diganti oleh ustadz H Syahroni dengan nama baru, yaitu Nizar Ramadhan.

Tak pelak berita tentang perempuan berubah menjadi laki-laki segera tersebar luas. Warga Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, pun geger. Ada yang kaget, terkagum-kagum, dan banyak pula yang tidak percaya terhadap perubahan yang dialami Nia.

Namun, bagi Nia sendiri, kejadian tersebut dianggapnya sebagai anugerah. Sebab, Nia yang sudah dianggap wanita sejak dilahirkan, memang lebih senang bermain dengan laki-laki. Nia yang sejak kecil selalu mengenakan jilbab saat bersekolah juga merasa lebih menyatu jika berkumpul bersama teman-temannya yang lelaki. “Saya justru tidak sreg berada di antara teman-teman perempuan,” aku Nia.

Nia dilahirkan 14 tahun silam di Cirebon dari rahim Neneng Rohayatin, dengan bantuan seorang bidan desa. Saat lahir, bentuk alat kelaminnya seperti alat kelamin anak perempuan pada umumnya. Tak terlihat tanda-tanda dia berkelamin ganda.
Namun, seiring dengan pertambahan usia dan pertumbuhan fisiknya, Nia ternyata lebih suka bermain dengan anak-anak lelaki. Meski dalam data diri di rapor sekolahnya jelas disebut sebagai perempuan, perilaku Nia tomboi. Kendati demikian, sejauh itu dia tak merasakan ada hal yang aneh.

Dengan jenis kelamin dan nama baru, orangtua Nia (yang kini jadi Nizar Ramadhan) memutuskan memindahkan sekolah anaknya dari SMP Muhammadiyah 4 Cipondoh. Siswa kelas III SMP itu kini sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Al-Mubarok, Cipondoh. (warkot)