Thursday, September 18, 2008

Esensi Lebih Penting Dari Simbol


GUSMUS, Maraknya radikalisme beragama di tanah air akhir-akhir ini disebabkan adanya segelintir umat Islam yang lebih mementingkan simbol daripada esensi dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.

Demikian pendapat KH Thonthowi Jauhari Musaddad, MA dalam seminar “Islam, Radikalisme Beragama dan NKRI” yang diselenggarakan Yayasan MataAir Jakarta dengan Kesbangpol Depdagri di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UI, Kamis 28 Agustus 2008.

Kiai Thonthowi yang juga pengasuh Pesantren Luhur Al Wasilah Garut memberikan ilustrasi di Saudi Arabia yang sarat dengan simbol-simbol Islam, tapi masyarakatnya masih banyak yang mengabaikan syariat Islam. “Teman kuliah saya di Saudi banyak yang tidak shalat, padahal Saudi jelas Negara Islam”, papar Kiai Thonthowi di hadapan ratusan hadirin yang sebagian besar adalah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di UI. Oleh karena itu, menurut Kiai Thonthowi dalam menerapkan ajaran Islam, yang diperlukan adalah esensi bukan sekedar simbol.

Dengan kondisi demikian, syariat Islam tak dapat menjadi solusi di Indonesia sepanjang status teoritis idealisnya justru membuat kaku penerapannya. Oleh karena itu, Kiai Thonthowi melihat Pancasila dan UUD 1945 masih menjadi wujud budaya Indonesia Islami yang esensinya seirama dengan karakter dan dinamika hukum Islam.

Hal senada diungkapkan Dr. Luthfi Zuhdi, Ketua Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI) Universitas Indonesia. Dr. Luthfi Zuhdi mengungkapkan bahwa munculnya citra radikal terhadap Islam disebabkan sejarah Islam memang kerap diwarnai kekerasan dan perebutan kekuasaan. Namun, Dr. Luthfi menyatakan bahwa kekerasan tersebut sama sekali bukan ajaran Islam melainkan hanya perilaku individunya saja.

Sementara itu pembicara lainnya, Ismail Yusanto juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengatakan bahwa keinginan HTI menerapkan syariat Islam dan khilafah di Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. HTI menginginkan agar syariat Islam dan khilafah dapat menggantikan sistem kapitalisme yang sudah terbukti menyengsarakan rakyat. (alf)

0 comments: